Kapolres Minahasa Edukasi Warga di Jumat Curhat Desa Touliang Oki: Cegah Keluarga Jadi Korban atau Pelaku Kejahatan

Buserkriminalitas.com, MINAHASA - Menghadapi maraknya kasus penganiayaan di awal tahun 2025, Polres Minahasa kembali menggelar program Jumat Curhat, kali ini di Desa Touliang Oki, Kecamatan Eris. Kegiatan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk berdialog langsung dengan aparat terkait, sekaligus menerima edukasi penting tentang menjaga keluarga agar terhindar dari tindak kejahatan.

Kapolres Minahasa, AKBP S. Sophian, S.I.K., M.H., menekankan pentingnya peran keluarga dalam mencegah kejahatan. Dalam pesannya, ia mengingatkan warga agar tidak membiarkan keluarga menjadi korban atau pelaku kejahatan.

"Keluarga adalah pondasi utama dalam mencegah berbagai tindakan kriminal. Jangan biarkan konflik kecil dalam keluarga menjadi pemicu kejahatan. Tingkatkan komunikasi dan perhatian, serta awasi pergaulan anak-anak kita," ujar Kapolres Minahasa.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur, termasuk:

Kasat Binmas IPTU W. Carlos, S.Th

Kapolsek Eris IPTU Andris Kasim

Danramil Eris LETTU INF. Farisnop Ompoeo

Camat Eris Hendrik Lombogia, S.Sos

KBO Sat Intelkam IPDA Sony Talumepa, S.H.

KBO Sat Binmas AIPTU Denny Kosakoy

Hukum Tua Desa Touliang Oki, Jeane Pakasi, S.Pd.

Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat

Para tokoh agama, adat, pemuda, dan masyarakat Desa Touliang Oki

Hadir pula perangkat desa dan masyarakat sekitar sebanyak ± 40 orang. Dalam sesi tanya jawab, warga menyampaikan kekhawatiran tentang konflik di lingkungan mereka. Kapolres memberikan arahan praktis dan menegaskan bahwa kerja sama antara masyarakat dan aparat sangat penting untuk menciptakan rasa aman.

Tokoh masyarakat Desa Touliang Oki menyampaikan apresiasi atas inisiatif Polres Minahasa yang hadir langsung mendengarkan dan memberikan solusi. "Kami merasa didukung dan diperhatikan. Ini memberikan semangat baru untuk menjaga keamanan lingkungan," ujar salah satu tokoh adat.

Kegiatan Jumat Curhat ini juga diramaikan dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, sebagai bentuk harapan bersama untuk keamanan dan kedamaian di tahun yang baru. Dengan partisipasi aktif berbagai pihak, program ini diharapkan mampu mengurangi angka kejahatan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keharmonisan keluarga dan lingkungan sekitar.

(AR)